Selasa, 13 Agustus 2013

SEKILAS TENTANG KAOS POLO

SEKILAS TENTANG KAOS POLO



Kaos Polo


Kaos Custom Bandung

Kaos polo disebut juga kaos berkerah dengan 2 atau 3 lubang kancing dan kadang kadang dilengkapi kantong. Kaos polo dikenal juga sebagai kaos golf dan kaos tennis. Kaos polo biasanya dibuat dengan  cara dirajut.
Pada abad 19 dan awal abad 20, pemain tennis biasanya memakai kaos tennis putih berlengan panjang dengan kancing putih ( dipakai dengan lengan digulung ke atas ), celana panjang flannel dan dasi. Cara berpakaian seperti ini menyebabkan ketidaknyaman ketika bermain tennis.
Pada awal abad ke 20, Juara tennis Grand Slam 7x Rene Lacoste memperbaharui model kaos tennis supaya nyaman dipakai. Model kaos tennis yang dirancang oleh Lacoste berwarna putih, lengan pendek, kaos dari bahan katun yang bisa dirajut secara leluasa dan tidak dikanji, kerahnya menonjol keluar, dilengkapi satu lubang kancing, dan bagian bawah kaos yang lebih panjang di belakang daripada di depan. Model kaos rancangannya pertamakali dipakai pada kejuaraan terbuka AS tahun 1926. Mulai tahun 1927, Lacoste memasang logo buaya di dada kiri kaos tennisnya sesaui dengan julukannya "Si Buaya" ketika bermain di lapangan. 


Atlet Tennis awal abad 20

Pada tahun 1933, Lacoste bersama temannya Andre Gillier yang berprofesi sebagai merkandiser pakaian mulai memasarkan kaos tennis di Eropa dan Amerika Utara. Mereka mendirikan perusahaan Chemise Lacoste dan menjual produk kaosnya yang dilengkapi sulaman logo buaya pada dada kiri kaos tsb.
Sebelum Lacoste mempromosikan kaos tennis buatannya pada tahun 1933, atlet polo memakai kaos lengan panjang tebal dari bahan katun Oxford. Kaos model ini merupakan kaos berkancing dibawah kerah yang pertama dimana pemain polo melakukan penemuan tersebutpada kahir abad 19 untuk menjaga kerahnya supaya tidak dikepakkan angin. Brooks bersaudara masih memproduksi kaos polo dengan model kancing dibawah kerah. Masih seperti pakaian tennis awal, model pakaian tersebut membuat si pemakainya tidak merasa nyaman ketika berada di lapangan, ketika atlet polo mengetahui kaos polo penemuan Lacoste pada 1930, maka kaos polo tersebut dipakai oleh para atlet polo hingga kini. 


Rene Lacoste dengan kaos tennis rancangannya


Model kaos polo untuk atlet tennis mulai dipakai sebagai pakaian pegolf semenjak pertengahan abad ke 20, Kaos golf biasanya dibuat dari bahan polyester, katun dan paduan polyester, atau katun olahan. Terdapat 3 atau 4 buah lubang kancing pada kaos golf,, hal tersebut memungkinkan letak kancing lebih di bawah garis kerah leher. Kerah kaos golf ditenun dengan dijahit dua lapisan padaq kain yang sama, berbeda dengan kerah kaos polo yang biasanya merupakan katun yang dirajut satu lapisan. Kaos golf biasanya terdapat kantong di dada kiri untuk mengantongi kertas nilai dan pensil, selain itu jga tidak memungkinkan dipasang logo pada dada kirinya.
Selain digunakan untuk kaos tennis dan golf, kaos polo dipakai atlet semi-profesional dan karyawan supermarket dimana penggunaan kaos tidak diperbolehkan. 
Kaos polo sering digunakan oleh karyawan yang bertugas di lapangan, seperti petugas penjaga GOR dan petugas maintenance.


sumber : wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar